Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mencuri perhatian publik setelah mengumumkan dukungannya terhadap jet tempur generasi baru bernama F-47, hasil pengembangan Boeing. Jet ini disebut-sebut sebagai simbol kekuatan militer masa depan yang diklaim lebih cepat, lebih ringan, dan lebih efisien dibanding pesawat tempur sebelumnya.
Dalam sebuah acara kampanye yang digelar di Ohio, Trump memperkenalkan konsep F-47 sebagai bagian dari visinya memperkuat pertahanan nasional. Ia menggambarkan pesawat tersebut sebagai “keajaiban teknologi” yang akan mengubah wajah militer Amerika Serikat secara signifikan. “Pesawat ini akan membuat negara kita semakin tangguh dan dihormati,” ujar Trump di hadapan ribuan pendukungnya.
Namun, pengumuman ini langsung menuai kontroversi. Banyak analis pertahanan meragukan keberadaan nyata dari proyek tersebut, mengingat F-47 belum pernah muncul dalam dokumen resmi militer AS ataupun dalam portofolio proyek Boeing yang diketahui publik. Sejumlah pihak bahkan menyebut pernyataan Trump lebih mirip kampanye retorik ketimbang informasi faktual.
Juru bicara Boeing belum memberikan konfirmasi jelas terkait proyek F-47, meski beberapa sumber industri menyebut bahwa perusahaan memang sedang mengembangkan beberapa desain prototipe baru. Namun, mereka menegaskan bahwa tidak ada jet tempur dengan nama resmi F-47 yang saat ini dalam tahap produksi massal.
Pengamat militer dari Washington Strategic Studies, Colin Matthews, mengatakan bahwa retorika semacam ini bukan hal baru. “Sering kali teknologi militer digunakan sebagai simbol politik, apalagi menjelang pemilu. Tapi publik tetap perlu informasi yang akurat dan transparan,” ujarnya.
Apakah F-47 akan benar-benar menjadi bagian dari armada militer masa depan AS, atau hanya sekadar strategi kampanye politik yang dibungkus dengan jargon teknologi? Publik masih menanti klarifikasi lebih lanjut.