Tiga perusahaan besar di Kabupaten Bekasi, yaitu PT Yamaha Music, PT Tokai Kagu Indonesia, dan PT Sanken Indonesia, telah mengumumkan rencana penutupan operasional mereka pada tahun ini. Keputusan ini diperkirakan akan berdampak pada sekitar 1.000 karyawan yang berpotensi mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Boby Agus Ramdan, menekankan pentingnya tindakan preventif dari pemerintah untuk membantu karyawan yang terdampak. Ia mengusulkan penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan sebagai salah satu solusi. “Perlu ada langkah preventif supaya karyawan yang diputus kontrak bisa terbantu. Salah satunya dengan membuat pelatihan kewirausahaan,” ujar Boby.
Selain itu, Boby mengkhawatirkan bahwa tanpa pembekalan keterampilan baru, uang pesangon yang diberikan perusahaan kepada karyawan akan cepat habis. Ia menegaskan pentingnya pelatihan untuk memastikan karyawan memiliki modal dan keterampilan yang dapat digunakan untuk memulai usaha mandiri.
DPRD Kabupaten Bekasi berencana memanggil perwakilan perusahaan dan Dinas Tenaga Kerja untuk berdiskusi mencari solusi terbaik bagi para karyawan. Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan program pelatihan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan para pekerja yang terdampak.
Penutupan ketiga pabrik ini tidak hanya berdampak pada karyawan, tetapi juga berpotensi mempengaruhi perekonomian lokal secara signifikan. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk meminimalkan dampak sosial-ekonomi yang ditimbulkan.