Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor, terutama kawasan Puncak, pada Minggu (2/3/2025) malam, menyebabkan Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Katulampa mencapai 220 cm, menempatkannya pada status Siaga 1. Kondisi ini meningkatkan risiko banjir di wilayah hilir, termasuk Jakarta.
Pelaksana Bendung Katulampa, Andi Sudirman, melaporkan bahwa debit air Sungai Ciliwung mencapai 514.659 liter per detik saat status Siaga 1. Ia mengimbau warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung, terutama di Jakarta, Depok, dan Bogor, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lintasan.
BPBD DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir akibat kenaikan TMA di Bendung Katulampa. Warga di wilayah rawan banjir diimbau untuk memantau informasi terkini dan bersiap melakukan langkah antisipasi jika diperlukan.
Meskipun TMA di Bendung Katulampa sempat menurun menjadi 160 cm atau Siaga 2 pada pukul 22.15 WIB, warga tetap disarankan untuk waspada. Curah hujan tinggi di wilayah hulu dapat kembali meningkatkan debit air Sungai Ciliwung sewaktu-waktu.
Langkah Antisipasi yang Dapat Dilakukan Warga:
Memantau Informasi Resmi: Ikuti update dari BPBD dan instansi terkait mengenai kondisi terkini Sungai Ciliwung.
Siaga Evakuasi: Siapkan barang-barang penting dan dokumen berharga dalam tas darurat untuk memudahkan evakuasi jika diperlukan.
Amankan Peralatan Elektronik: Pindahkan peralatan elektronik dan barang berharga ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan akibat banjir.
Hindari Area Rawan: Jauhi bantaran sungai dan area rawan banjir lainnya selama periode peningkatan debit air.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, diharapkan dampak negatif dari potensi banjir dapat diminimalisir.