• Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sosial Budaya
  • Techno
  • Hot
  • Humanity
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sosial Budaya
  • Techno
  • Hot
  • Humanity
No Result
View All Result
Hub Indonesia
Home Nasional

Respon 6 Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran, KAMMI Menilai Indonesia Darurat

20 April 2025
in Nasional
Reading Time: 3 mins read
0
Respon 6 Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran, KAMMI Menilai Indonesia Darurat
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta – Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan struktural yang kompleks. Tiga sektor strategis mengalami kemunduran secara bersamaan: kondisi demokrasi, penegakan hukum dan HAM, hingga kondisi perekonomian yang sedang berada di titik kritis. Kondisi ini yang melatarbelakangi gerakan #Indonesiadarurat.

Menurut Ahmad Jundi, Ketua Umum PP KAMMI, sejak Presiden Prabowo Subianto dilantik pada 20 Oktober 2024, dihadapkan dengan harapan tinggi publik akan pemulihan pasca pandemi, peningkatan kesejahteraan ekonomi, hingga penguatan demokrasi. Namun hampir 6 bulan masa pemerintahan Prabowo-Gibran justru masih jauh dari harapan.

“Harapan masih jauh panggang daripada api, kebijakan Pemerintahan Prabowo belum terasa dampaknya, justru kadang kontradiktif, seperti efisiensi tapi menggemukkan kabinet, ditambah pola komunikasi pemerintah yang sangat buruk,” ungkap Jundi.

Arsandi Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI, menyoroti ada persoalan mendasar dalam orientasi politik negara, di mana pemerintah seharusnya memperkuat demokrasi dan melindungi hak warga negara, namun yang terjadi justru bergerak menuju arah yang kontraproduktif.

“Apa yang sebelumnya diperjuangkan dalam agenda reformasi, kini justru mengalami kemunduran. Kebebasan berpendapat terkekang dengan bayang-bayang UU ITE, aksi demonstrasi kerap direspon dengan tindakan represif aparat, terbaru aksis teror kepada jurnalis ancaman nyata kebebasan pers. Inilah indikasi nyata darurat demokrasi,” jelasnya.

Situasi ini diperburuk oleh penguatan militerisasi dalam ruang-ruang sipil berupa penempatan TNI dan POLRI di jabatan sipil yang semakin menguat, serta revitalisasi doktrin keamanan nasional berbasis ancaman internal. Pemerintah dan DPR telah mengesahkan Revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia pada Kamis, (20/3/2025), yang memperluas cakupan jabatan sipil yang dapat diisi oleh perwira aktif TNI. Revisi UU TNI juga menaikkan usia pensiun dari 58 menjadi 60 tahun untuk perwira tinggi dan dari 53 menjadi 58 tahun untuk perwira menengah hingga bintara dan tamtama berimplikasi langsung pada beban fiskal negara.

PP KAMMI juga menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam wawancara dengan tujuh pemimpin redaksi media nasional pada Minggu (6/4/2025), turut memperkuat atmosfer anti-kriti Pemerintah yang menjadi alarm bahaya kondisi demokrasi.

Pada kesempatan tersebut, awalnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut aksi demonstrasi adalah hal yang wajar dilakukan di negara demokrasi asal berlangsung dengan damai. Namun, di satu sisi Presiden Prabowo Subianto meminta masyarakat untuk objektif dalam menilai apakah demo-demo yang terjadi tersebut adalah murni aspirasi dari masyarakat atau ada yang membayar.

Menurut Arsandi, narasi ini tidak hanya menyudutkan hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum, tetapi juga menciptakan delegitimasi terhadap gerakan sosial yang sah.
“Alih-alih dijawab dengan dialog, kritik dan aspirasi publik justru dicurigai sebagai ancaman stabilitas nasional,” ujarnya.

Dari sisi ekonomi, tantangan yang dihadapi tidak kalah kompleks. Menurut Alzeiraldy, Kadept Kajian Strategis KP PP KAMMI, melemahnya rupiah bukan semata akibat faktor eksternal, tetapi juga dipicu oleh defisit transaksi berjalan dan ketidakpastian arah kebijakan fiskal. Kementerian Keuangan tercatat merevisi pertumbuhan ekonomi dari target optimis 5.4% menjadi hanya 4.8% pada kuartal pertama tahun 2025 (BPS, Maret 2025).

“Krisis ini semakin terasa di tingkat akar rumput. Harga kebutuhan pokok meningkat, daya beli masyarakat menurun, dan pelaku usaha kecil menghadapi tekanan likuiditas. Gelombang PHK massal terjadi di berbagai sektor, mulai dari industri tekstil, otomotif, hingga teknologi, terutama akibat penyesuaian pasar dan lemahnya dukungan kebijakan stimulus,” kata Alzeiraldy.

Lebih lanjut menurutnya, kebijakan fiskal pemerintah menunjukkan ketimpangan dalam distribusi manfaat. Alokasi anggaran yang besar untuk proyek proyek strategis nasional, Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan program sosial belum diimbangi dengan dukungan yang memadai untuk sektor-sektor produktif dan UMKM. Hal ini menghambat upaya diversifikasi ekonomi dan penguatan ketahanan ekonomi nasional.

Tags: GibranIndonesiaIndonesia GelapKAMMIPrabowo
Previous Post

Mewakili Indonesia di Panggung Dunia

Next Post

Tarif Grab Hemat Murah Banget, Tapi Kok Driver yang Nombok? Ini Faktanya!

Next Post

Tarif Grab Hemat Murah Banget, Tapi Kok Driver yang Nombok? Ini Faktanya!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Stay Connected test

  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

27 Tahun KAMMI: Dari Fajar Perjuangan Menuju Terang Peradaban

19 April 2025

Muhammadiyah Luncurkan MentariMart: Langkah Baru dalam Bisnis Retail Syariah

1 March 2025
Prof. Agustin Zarkani Resmi Daftar Rektor UNIB, Diantar Musik Dol dan Dukungan Para Guru Besar

Prof. Agustin Zarkani Resmi Daftar Rektor UNIB, Diantar Musik Dol dan Dukungan Para Guru Besar

17 June 2025
Gelombang kritik datang dari mahasiswa soal money politic pada pilkada Barito Utara 2024.

Gelombang kritik datang dari mahasiswa soal money politic pada pilkada Barito Utara 2024.

30 April 2025
Dipecat KAI, Firdaus Oiwobo Beralih ke Feradi; Nasib Kantor Hukum Terlihat Mengkhawatirkan

Dipecat KAI, Firdaus Oiwobo Beralih ke Feradi; Nasib Kantor Hukum Terlihat Mengkhawatirkan

0
Prabowo Sebut Ada “Raja Kecil” di Birokrasi yang Melawan Penghematan Anggaran

Prabowo Sebut Ada “Raja Kecil” di Birokrasi yang Melawan Penghematan Anggaran

0
BSI Klarifikasi Gangguan Akses Aplikasi Byond, Proses Pembaruan Sistem Sedang Dilakukan

BSI Klarifikasi Gangguan Akses Aplikasi Byond, Proses Pembaruan Sistem Sedang Dilakukan

0
10 Pemain PSM Makassar Tahan Imbang Arema FC di Liga 1, Dihiasi Gol Spektakuler dan Kartu Merah

10 Pemain PSM Makassar Tahan Imbang Arema FC di Liga 1, Dihiasi Gol Spektakuler dan Kartu Merah

0
KUHP Baru dan UU Tipikor, Menurut Tiga Prinsip Hukum, Mana yang Berlaku?

KUHP Baru dan UU Tipikor, Menurut Tiga Prinsip Hukum, Mana yang Berlaku?

13 July 2025
BREAKING NEWS Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, Gugur Bersama Keluarga Setelah Serangan Udara Israel Menghantam Rumahnya

BREAKING NEWS Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, Gugur Bersama Keluarga Setelah Serangan Udara Israel Menghantam Rumahnya

3 July 2025
Survei Median dikalangan Netizen Indonesia terhadap Isu Palestina, Kinerja Pemerintah dan soal Pemakzulan Wapres gibran

Survei Median dikalangan Netizen Indonesia terhadap Isu Palestina, Kinerja Pemerintah dan soal Pemakzulan Wapres gibran

30 June 2025
INSIDEN PESAWAT BATIK AIR “HARD LANDING” DI SOETTA, APA YANG SEBENARNYA TERJADI?

INSIDEN PESAWAT BATIK AIR “HARD LANDING” DI SOETTA, APA YANG SEBENARNYA TERJADI?

29 June 2025

Recent News

KUHP Baru dan UU Tipikor, Menurut Tiga Prinsip Hukum, Mana yang Berlaku?

KUHP Baru dan UU Tipikor, Menurut Tiga Prinsip Hukum, Mana yang Berlaku?

13 July 2025
BREAKING NEWS Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, Gugur Bersama Keluarga Setelah Serangan Udara Israel Menghantam Rumahnya

BREAKING NEWS Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, Gugur Bersama Keluarga Setelah Serangan Udara Israel Menghantam Rumahnya

3 July 2025
Survei Median dikalangan Netizen Indonesia terhadap Isu Palestina, Kinerja Pemerintah dan soal Pemakzulan Wapres gibran

Survei Median dikalangan Netizen Indonesia terhadap Isu Palestina, Kinerja Pemerintah dan soal Pemakzulan Wapres gibran

30 June 2025
INSIDEN PESAWAT BATIK AIR “HARD LANDING” DI SOETTA, APA YANG SEBENARNYA TERJADI?

INSIDEN PESAWAT BATIK AIR “HARD LANDING” DI SOETTA, APA YANG SEBENARNYA TERJADI?

29 June 2025
Hub Indonesia

© 2025 hubindonesia.com

Navigate Site

  • Profile
  • Editorial Board
  • Correspondence
  • Contact Us

Follow Us

  • Home
  • Profile
  • Editorial Board
  • Correspondence
  • Contact Us
  • News Category
    • Nasional
    • Politik
    • Ekonomi
    • Olahraga
    • Sosial Budaya
    • Techno
    • Hot
    • Humanity

© 2025 hubindonesia.com