Pada Senin, 10 Maret 2025, menjelang waktu berbuka puasa, suasana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, mendadak mencekam. Puluhan narapidana berhasil melarikan diri dengan membobol pintu utama dan atap lapas. Aksi nekat ini mengejutkan warga sekitar yang panik melihat para napi berlarian di jalanan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Aceh, Yan Rusmanto, membenarkan kejadian tersebut. Beliau menyatakan bahwa jumlah narapidana yang melarikan diri mencapai 50 orang. “Jumlah narapidana di dalam lapas saat ini ada 318 orang,” kata Yan. Pihaknya segera melakukan apel untuk menghitung jumlah warga binaan yang kabur dan berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat untuk melakukan pengejaran.
Hingga berita ini diturunkan, 14 narapidana berhasil ditangkap kembali, sementara 35 lainnya masih dalam pengejaran. Pihak berwenang terus berupaya maksimal untuk menangkap kembali para napi yang kabur dan meningkatkan pengamanan di lapas guna mencegah kejadian serupa terulang.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar. Warga berharap aparat keamanan dapat segera menangkap para napi yang masih buron dan memastikan situasi kembali kondusif.
Pihak lapas dan aparat keamanan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan melaporkan jika melihat atau mengetahui keberadaan napi yang melarikan diri. Kerja sama antara masyarakat dan aparat sangat penting dalam situasi ini untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.
Sementara itu, evaluasi terhadap sistem keamanan di Lapas Kutacane akan dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan yang ada dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Peningkatan pengawasan dan perbaikan fasilitas keamanan menjadi prioritas agar insiden pelarian napi tidak terulang kembali.