
Tenaga penjual BYD mulai membuka peluang pemesanan awal atau pre-order untuk calon mobil listrik terjangkau mereka, BYD Seagull, di pasar Indonesia. “Perkiraan harga mulai dari Rp 200 jutaan,” ujar seorang tenaga penjual yang enggan disebut identitasnya.
Untuk melakukan pemesanan, konsumen diminta menyiapkan uang muka sebesar Rp 20 juta.
Indikasi kedatangan BYD Seagull ke Indonesia sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa waktu lalu. Tanda-tandanya muncul melalui pendaftaran nama kendaraan yang diyakini sebagai Seagull dalam sistem Informasi Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) yang dikelola Bapenda DKI Jakarta.
Setidaknya ada dua varian yang tercatat, masing-masing dengan NJKB di kisaran Rp 200 jutaan:
EQ-STD-1 (4X2) AT: Rp 218.000.000
EQ-ETD-1 (4X2) AT: Rp 233.000.000
Dengan nilai NJKB tersebut, Seagull berpotensi menjadi model BYD dengan harga paling rendah di Indonesia. Nilainya tercatat lebih murah dibandingkan model-model lain yang sudah dijual di dalam negeri.
Namun, penting untuk diingat bahwa NJKB bukanlah harga jual resmi. NJKB adalah dasar perhitungan pajak kendaraan bermotor, sehingga harga on the road saat mobil ini resmi dipasarkan akan lebih tinggi.
Dari sisi spesifikasi, BYD Seagull hadir dengan dimensi panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, tinggi 1.580 mm, dan jarak sumbu roda 2.500 mm. Mobil ini memiliki ground clearance 120 mm dan bobot total 1.160 kg.
Sistem penggeraknya menggunakan motor listrik tipe Permanent Magnet Synchronous yang menggerakkan roda depan. Motor ini menghasilkan tenaga 75 PS dan torsi maksimum 135 Nm.
Mobil ini ditenagai oleh Blade Battery berkapasitas 30 kWh yang berbasis Lithium Iron Phosphate (LFP). Dengan kapasitas tersebut, jarak tempuh Seagull dapat mencapai hingga 300 km berdasarkan standar NEDC.