Menjelang Lebaran 2025, para pemudik yang berencana melintasi jalur Tol Trans Jawa harus bersiap-siap, bukan hanya dengan tenaga dan kendaraan, tapi juga dengan biaya yang tak sedikit. Pasalnya, tarif tol dari Jakarta menuju beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami akumulasi yang cukup tinggi—bahkan bisa menyentuh angka lebih dari setengah juta rupiah.
Sebagai contoh, untuk rute dari Jakarta ke Klaten, total biaya tol bisa mencapai sekitar Rp575.500. Rincian tarif tersebut berasal dari sejumlah ruas tol berbeda yang dilalui selama perjalanan, mulai dari Tol Jakarta-Cikampek, Tol Cipali, Tol Palimanan-Kanci, hingga Tol Semarang-Solo. Angka ini cukup signifikan, terutama bagi pemudik yang membawa kendaraan pribadi dan harus menempuh perjalanan pulang-pergi.
Fenomena tarif tinggi ini memunculkan berbagai respons dari masyarakat. Banyak yang menilai biaya tersebut terlalu memberatkan, terlebih di tengah tekanan ekonomi pasca pandemi dan kenaikan harga kebutuhan pokok. “Mudik memang jadi tradisi tahunan, tapi jangan sampai jadi beban berlebihan bagi rakyat kecil,” ungkap Aditya Nugroho, pengamat transportasi dari ITS.
Di sisi lain, pengelola tol berdalih bahwa penetapan tarif sudah melalui perhitungan keekonomian dan kebutuhan perawatan infrastruktur. Mereka juga menjanjikan kenyamanan dan kelancaran arus mudik melalui peningkatan layanan rest area, kesiapan petugas, hingga integrasi sistem pembayaran tol yang semakin praktis melalui teknologi nirsentuh.
Namun demikian, masyarakat tetap berharap adanya kebijakan yang lebih berpihak pada publik. “Pemerintah seharusnya mempertimbangkan diskon tarif atau subsidi musiman saat masa mudik, sebagaimana sudah pernah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya,” ujar Rita Marlia, Ketua Harian YLKI, dalam wawancara media.
Mudik memang membawa rindu, tapi juga realitas biaya yang tak sedikit. Maka, sebelum berkendara jauh demi bersua keluarga di kampung halaman, pastikan Anda sudah menghitung ulang anggaran dan mempertimbangkan opsi perjalanan yang paling bijak—baik dari sisi kenyamanan maupun efisiensi finansial.