Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan temuan minyak goreng merek Minyakita yang volumenya tidak sesuai dengan label kemasan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan bahwa kemasan yang seharusnya berisi 1 liter, hanya terisi 750 hingga 800 mililiter. “Ini jelas tidak cukup satu liter,” ujar Mentan dengan nada tegas usai menemukan isi kemasan Minyakita tidak sesuai dengan yang tertera di label, yakni 750-800 mililiter, bukan satu liter.
Menanggapi hal ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera melakukan penelusuran terhadap produsen yang diduga melakukan kecurangan tersebut. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa PT Artha Eka Global Asia (Aega), produsen yang diduga terlibat, telah memindahkan pabriknya dari Depok ke Karawang. “Pada 7 Maret 2025, kita ke Jalan Tole Iskandar di Depok, tetapi perusahaan itu sudah tutup. Nah, kemudian kita selidiki, sekarang ketemu perusahaannya pindah di Karawang,” ujar Budi.
Saat ini, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga (PKTN) bersama satuan tugas Polri tengah melakukan penyelidikan di lokasi baru pabrik tersebut. Budi menegaskan bahwa produk Minyakita yang tidak sesuai takaran akan ditarik dari peredaran untuk melindungi konsumen. “Ke depan kita akan semakin banyak melakukan pengawasan ya. Sebenarnya kita itu juga rutin melakukan pengawasan,” tambahnya.
Selain itu, Kemendag juga menyoroti distributor yang menjual Minyakita di atas harga eceran tertinggi (HET). Budi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu mencabut izin distributor yang terbukti melanggar aturan harga. “Ada sanksi jika distributor nakal. Kan kita ingatkan, kita peringatkan dulu, kalau dia tetap melakukan itu ya kita cabut izin. Izin distributornya kita cabut,” ujarnya.
Kasus ini menjadi perhatian serius pemerintah dalam memastikan ketersediaan dan kualitas bahan pokok bagi masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadan. Langkah tegas terhadap produsen dan distributor nakal diharapkan dapat memberikan efek jera dan menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk dalam negeri.