
Cerita dari Blischenko Readings XXI di RUDN University
Langit Moskow masih menyisakan dingin musim semi ketika langkah kaki ini menapaki jalanan menuju RUDN University. Di balik kabut yang menggantung, ada semangat yang menyala, aku tengah menuju sebuah perhelatan akademik berskala internasional: Blischenko Readings XXI. Sebuah konferensi bergengsi yang mempertemukan para pemikir, peneliti, dan akademisi dari berbagai belahan dunia. Dan tahun ini, aku tidak sendiri. Bersama sahabat sekaligus partner panelisku, Faiqah Nur Azizah, kami membawa semangat muda dari Indonesia ke panggung dunia.
Perjalanan ini bukan sekadar soal menempuh ribuan kilometer dari tanah air ke Rusia. Ia adalah perjalanan batin, pencarian ilmu, dan bukti bahwa mimpi bisa menjangkau langit sejauh apa pun asal dibarengi tekad dan kerja sama.
Sejak awal, kehadiran Faiqah adalah penyemangat tersendiri. Kami berbagi ruang diskusi, menyusun materi, dan saling menguatkan sebelum naik ke podium. Ketika akhirnya tiba giliran kami menyampaikan pemikiran, terasa sekali bahwa keberanian itu tumbuh dari rasa percaya—bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada orang yang berdiri di samping kita.
Sesi demi sesi konferensi menjadi ruang bertukar gagasan yang hidup. Diskusi tak berhenti hanya di atas podium—mereka berlanjut di lorong-lorong kampus, di kantin, bahkan di perjalanan pulang menuju penginapan. Wajah-wajah inspiratif hadir dari berbagai latar belakang budaya, semuanya membawa perspektif yang memperkaya cara pandangku tentang hukum, masyarakat, dan dunia.
Menjadi panelis di tengah para pakar terasa bagai berdiri di antara raksasa. Namun, alih-alih gentar, kami memilih belajar. Kami berbicara—tentang riset, tentang realitas negara berkembang, tentang bagaimana hukum bisa menjadi jembatan keadilan lintas bangsa. Dan ternyata, suara kami didengar. Di sanalah aku merasa bahwa kontribusi kita, sekecil apa pun, punya tempat dalam percaturan global.
Lebih dari itu, kami pulang membawa lebih dari sekadar catatan akademik. Kami pulang dengan perasaan syukur, dengan jaringan internasional baru, dan dengan semangat belajar yang menyala lebih terang. Dunia ini luas, tapi tak ada yang terlalu jauh bagi mereka yang mau melangkah bersama.

RUDN telah menjadi panggung kecil di mana kami belajar berdiri, menyuarakan ide, dan menjalin persahabatan lintas negara. Dan petualangan ini aku yakin baru permulaan dari jalan panjang ilmu yang tak berbatas.(ABS)