
Hiram Maxim sedang melakukan ujicoba senjata otomatisnya yang merubah sejarah dunia.
Pada tahun 1884, dunia militer mengalami lonjakan besar dalam teknologi persenjataan. Seorang penemu asal Inggris-Amerika bernama Hiram Maxim menciptakan senapan mesin otomatis pertama di dunia — senjata yang mampu menembakkan hingga 500 peluru per menit. Penemuan ini segera merevolusi taktik dan strategi perang di akhir abad ke-19, menjadikan Maxim Gun sebagai salah satu senjata paling berpengaruh dalam sejarah militer modern.
Senapan mesin ciptaan Hiram tidak hanya efektif dan mematikan, tetapi juga menjadi inspirasi kelahiran generasi senjata otomatis di seluruh dunia. Dengan sistem rekoil yang canggih untuk masanya, Maxim Gun digunakan dalam banyak konflik besar seperti Perang Dunia I dan berbagai perang kolonial.
Namun, kecanggihan itu datang dengan harga mahal — Hiram Maxim kehilangan pendengarannya akibat seringnya ia menguji senjata berdaya ledak tinggi itu tanpa perlindungan suara. Ironi yang pahit bagi seorang jenius teknologi.
Tapi kisah ini belum berakhir. Anak Hiram, yaitu Hiram Percy Maxim, tumbuh besar menyaksikan ayahnya bergulat dengan gangguan pendengaran akibat temuan hebat tersebut. Berbekal semangat inovasi yang sama, sang anak kemudian menciptakan sebuah alat yang kini dikenal luas: silencer atau peredam suara senjata api.
Penemuan Percy bukan sekadar perangkat tambahan — ia menciptakan solusi bagi masalah yang secara langsung menghantui ayahnya. Silencer kemudian berkembang menjadi alat penting, tidak hanya dalam militer tetapi juga dalam dunia perburuan, penegakan hukum, dan film.
Dua Generasi, Dua Penemuan Penting:
Hiram Maxim : Pelopor senapan mesin otomatis, membawa dunia pada era baru perang modern.
Hiram Percy Maxim: Pencipta alat peredam suara senjata api, mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi mematikan.
Kisah dua Maxim ini adalah refleksi bahwa kemajuan teknologi tak hanya soal kekuatan, tapi juga konsekuensi dan bagaimana generasi berikutnya bisa membawa solusi bagi dampak yang ditinggalkan. (ABS)