Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka. Sosok yang selama bertahun-tahun mewarnai layar kaca dengan canda tawa khasnya, Mat Solar, telah berpulang. Aktor kawakan yang dikenal lewat perannya sebagai Bajuri dalam sitkom fenomenal Bajaj Bajuri itu tutup usia, meninggalkan jejak mendalam di dunia seni peran dan hati masyarakat.
Kepergian pria bernama asli Nasrullah itu langsung menggema luas di jagat maya. Ucapan belasungkawa mengalir deras dari berbagai kalangan—dari selebritas, tokoh publik, hingga masyarakat biasa yang tumbuh besar menyaksikan akting khasnya di televisi. Sosok Mat Solar bukan hanya dikenal karena peran-perannya yang ikonik, tetapi juga karena kepribadiannya yang rendah hati, hangat, dan bersahaja di balik layar.
“Bang Mat adalah simbol komedi yang berkelas. Beliau berhasil menyampaikan pesan kehidupan lewat tawa yang tulus. Kami kehilangan figur panutan,” ujar Dedi Gumelar, sahabat sekaligus komedian senior yang pernah berjuang bersama dalam dunia hiburan.
Tak sedikit generasi muda aktor yang turut menyampaikan rasa kehilangan mereka. Reza Rahadian, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, menuliskan, “Kami belajar banyak dari beliau. Bukan cuma soal seni peran, tapi juga bagaimana membawa diri dengan integritas dalam dunia hiburan yang penuh dinamika.”
Kehilangan Mat Solar seolah menjadi penanda akhir sebuah era komedi yang mengandalkan kesederhanaan namun sarat makna. Karakter Bajuri, yang begitu melekat dalam ingatan publik, kini menjadi warisan budaya pop yang tak lekang oleh zaman. Lebih dari sekadar hiburan, Mat Solar telah menjadi bagian dari perjalanan kolektif masyarakat Indonesia dalam mengenal komedi yang merangkul, bukan menghakimi.
Kini, dunia hiburan kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Namun tawa yang pernah ia hadirkan tak akan pernah benar-benar padam. Ia telah pergi, tapi karya dan kenangan tentangnya akan terus hidup—di layar, di hati, dan dalam tawa setiap orang yang pernah menyaksikannya