Jakarta – Serangan brutal Israel ke wilayah Gaza kembali mengoyak nurani dunia. Dalam serangan terbaru yang menghantam kamp pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah, tubuh warga sipil Palestina terhempas ke udara akibat gempuran udara militer Israel. Kekejaman ini menambah panjang daftar korban dalam tragedi kemanusiaan yang tak kunjung berakhir.
Chairman Aliansi Kemanusiaan Indonesia (AKSI), Ali Amril, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan biadab tersebut. Ia menyebut serangan itu sebagai kejahatan kemanusiaan yang terang benderang di hadapan mata dunia.
“Kami di Aliansi Kemanusiaan Indonesia (AKSI) mengecam keras serangan brutal dan sistematis yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat sipil Palestina. Ini bukan lagi konflik biasa, ini adalah bentuk nyata kejahatan kemanusiaan yang harus dihentikan,” tegas Ali Amril dalam pernyataan resminya.
Ali Amril juga mengajak seluruh umat Islam Indonesia untuk tidak tinggal diam. Ia menekankan pentingnya solidaritas aktif yang bisa dilakukan dari mana pun. Ia mendorong umat untuk memperkuat doa, menahan diri dari menggunakan produk-produk yang terafiliasi dengan pihak yang mendukung agresi Israel, serta terus mengalirkan dukungan nyata bagi warga Gaza yang terdampak.
Bagi masyarakat yang ingin berkontribusi, bantuan kemanusiaan dapat disalurkan melalui platform resmi seperti www.aksipalestinaqu.pro
Gaza saat ini menghadapi kondisi krisis total. Rumah sakit kehabisan bahan bakar dan peralatan medis, distribusi makanan terhambat oleh blokade militer, dan lebih dari 1,7 juta warga—sebagian besar anak-anak dan perempuan—terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang tidak layak huni. Laporan dari berbagai lembaga internasional seperti WHO dan UNRWA menyebutkan bahwa anak-anak di Gaza kini menghadapi ancaman kelaparan akut dan trauma jangka panjang akibat perang yang tiada henti.
Bahkan lembaga-lembaga medis di wilayah konflik melaporkan praktik-praktik yang melanggar hukum humaniter internasional, seperti penargetan terhadap rumah sakit, ambulans, hingga penahanan tenaga medis dan jurnalis. Banyak dari korban yang tewas atau terluka tidak sempat dievakuasi karena medan yang berbahaya dan terbatasnya akses kemanusiaan.
Sejak dimulainya Operasi Taufan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, jumlah korban jiwa di Gaza telah melampaui 50.600 orang, termasuk lebih dari 15.000 anak-anak dan 10.000 perempuan. Selain itu, lebih dari 115.000 orang luka-luka, banyak di antaranya mengalami cedera permanen.
Aliansi Kemanusiaan Indonesia (AKSI) menegaskan bahwa setiap bentuk kepedulian, sekecil apa pun, memiliki arti besar bagi perjuangan rakyat Palestina. Saatnya menjadikan empati sebagai aksi nyata untuk kemanusiaan.