Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Salah satu syarat sahnya puasa adalah mengucapkan niat sebelum fajar setiap harinya. Namun, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai frekuensi pengucapan niat ini.
Menurut mayoritas mazhab, seperti Syafi’i, Hanafi, dan Hanbali, niat puasa harus diucapkan setiap malam sebelum puasa esok harinya. Sebaliknya, mazhab Maliki berpendapat bahwa cukup mengucapkan niat sekali di awal Ramadhan untuk seluruh bulan, asalkan tidak ada halangan yang memutus puasa, seperti sakit atau safar (perjalanan).
Bagi mereka yang ingin mengikuti pendapat mazhab Maliki sebagai langkah antisipasi jika lupa mengucapkan niat di malam-malam berikutnya, berikut adalah lafal niat puasa Ramadhan sebulan penuh:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كُلِّهِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri Ramadhāna kullihi lillāhi ta’ālā.
Artinya: “Aku berniat berpuasa selama bulan Ramadhan ini seluruhnya karena Allah Ta’ala.”
Meskipun demikian, bagi yang memilih mengikuti pendapat mayoritas ulama, disarankan untuk tetap mengucapkan niat setiap malam. Pengucapan niat ini dapat dilakukan setelah shalat Tarawih atau sebelum waktu imsak.
Penting untuk diingat bahwa niat adalah amalan hati yang diucapkan dengan lisan untuk menegaskan kesungguhan dalam melaksanakan ibadah. Oleh karena itu, memahami dan menghayati makna dari niat yang diucapkan akan menambah kekhusyukan dalam beribadah.
Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu kita semua dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.