Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Senin malam menyebabkan banjir di berbagai kawasan ibu kota. Ketinggian air di Pintu Air Manggarai mencapai 850 sentimeter, menandakan status Siaga 2. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, langsung turun tangan dengan memantau kondisi di lapangan dan menginstruksikan pembukaan sejumlah pintu air untuk mengurangi beban air di wilayah terdampak.
“Kami telah membuka pintu air yang mengarah ke Kanal Banjir Barat setinggi 800 cm dan pintu menuju Masjid Istiqlal. Langkah ini diharapkan dapat mencegah penumpukan air di wilayah Ciliwung bagian timur yang saat ini bebannya cukup tinggi,” ujar Pramono saat meninjau Pintu Air Manggarai.
Selain itu, Pramono menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk mengaktifkan sekitar 500 pompa di 200 titik guna mempercepat pengaliran air ke laut. Langkah ini diambil untuk memastikan daerah-daerah strategis di Jakarta tetap aman dari banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa hingga Selasa malam, 117 RT terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi. Wilayah Jakarta Timur menjadi daerah yang paling terdampak dengan 56 RT terendam. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Sebagai upaya tambahan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan pemerintah daerah akan melakukan modifikasi cuaca hingga 8 Maret mendatang. Tujuannya adalah mengurangi intensitas hujan di wilayah Jabodetabek dan mencegah banjir susulan.
Langkah-langkah cepat yang diambil oleh Gubernur Pramono Anung dan pihak terkait diharapkan dapat mengurangi dampak banjir dan memulihkan kondisi Jakarta secepat mungkin. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi resmi dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan.