• Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sosial Budaya
  • Techno
  • Hot
  • Humanity
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Sosial Budaya
  • Techno
  • Hot
  • Humanity
No Result
View All Result
Hub Indonesia
Home Nasional

Indonesia melalui PT Dahana tengah mengembangkan rudal balistik R-Han 450 dengan jangkauan operasional hingga 300–350 km.

5 May 2025
in Nasional
Reading Time: 3 mins read
0
Indonesia melalui PT Dahana tengah mengembangkan rudal balistik R-Han 450 dengan jangkauan operasional hingga 300–350 km.
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Rudal ini merupakan salah satu tonggak penting dalam program R-Han (Roket Nasional), yang telah dikembangkan sejak awal 2000-an melalui kolaborasi antara TNI, BRIN, PT Dahana, PT Pindad, dan LAPAN.

Meski R-Han 450 masuk dalam kategori rudal balistik jarak pendek, penting untuk melihatnya dalam konteks lebih luas, yakni sebagai bagian dari tren regional di Asia yang memperlihatkan peningkatan pesat pengembangan roket dan rudal jarak menengah, terutama dalam kisaran 70–200 km. Rudal dengan jangkauan tersebut umumnya tidak hanya difungsikan sebagai penangkal agresi darat, tetapi juga sebagai instrumen proyeksi kekuatan dan penyeimbang strategis dalam kawasan yang kian kompetitif.

Namun dari sisi teknologi, R-Han 450 saat ini belum dapat sepenuhnya dikategorikan sebagai rudal berpemandu presisi. Belum ada konfirmasi publik bahwa sistem ini telah dilengkapi dengan perangkat pemandu aktif seperti INS (Inertial Navigation System), GPS militer, atau sensor terminal seperti radar maupun infra-merah. Dengan demikian, tingkat akurasi rudal ini masih bergantung pada arah peluncuran dan lintasan balistik awal, serupa dengan roket balistik taktis konvensional. Ketiadaan sistem pemandu ini juga berarti R-Han 450 belum dilengkapi sistem anti-jamming, yang umumnya baru relevan ketika rudal menggunakan sistem navigasi berbasis satelit atau komunikasi data. Meski begitu, ke depan tak tertutup kemungkinan Indonesia mengembangkan varian lanjutan yang lebih presisi dan tahan terhadap intersepsi elektronik.

Beberapa negara di Asia yang memiliki program senjata jarak menengah sejenis antara lain:

India

India aktif mengembangkan sistem peluncur roket multi-laras (MLRS) Pinaka yang kini telah mencapai varian Mk2 dan Mk3. Varian Mk2 memiliki jangkauan sekitar 90 km, sementara Mk3 diperluas hingga 120 km. Sistem ini dirancang untuk menyaingi dan mengimbangi sistem buatan China dan Pakistan, serta dilengkapi pemandu berbasis GPS dan INS yang menjadikan akurasinya lebih tinggi.

Korea Selatan

Negara ini mengembangkan K239 Chunmoo, sistem roket modular yang mampu meluncurkan berbagai jenis amunisi, termasuk roket 239 mm dengan jangkauan 80 hingga 200 km. Chunmoo bukan sekadar alat pertahanan, tetapi juga sarana untuk memperkuat postur militer Korea Selatan di tengah ketegangan geopolitik dengan Korea Utara.

Taiwan

Dalam menghadapi tekanan militer dari Tiongkok, Taiwan mengembangkan sistem rudal Hsiung Feng II dan III. Hsiung Feng II adalah rudal jelajah subsonik dengan jangkauan 80–160 km, dirancang untuk menghancurkan kapal permukaan. Modernisasi rudal ini termasuk peningkatan daya jangkau dan kemampuan ECM (electronic countermeasure) untuk menghindari intersepsi musuh.

Tiongkok

Tiongkok mengoperasikan sistem peluncur roket jarak menengah seperti PHL-03 dan AR-3. Keduanya mampu meluncurkan roket 300 mm dan 370 mm dengan jangkauan maksimum sekitar 130 km. Sistem ini didesain tidak hanya untuk keperluan pertahanan dalam negeri, tetapi juga sebagai produk ekspor strategis ke negara mitra seperti Pakistan dan negara-negara Afrika.

Iran

Iran, yang memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan rudal domestik karena embargo internasional, memiliki sistem seperti Fateh-110. Rudal ini memiliki jangkauan 200–300 km dan dikenal karena mobilitas tinggi serta kemampuan manuver yang menjadikannya senjata sulit dicegat. Iran memanfaatkan rudal ini sebagai bagian dari doktrin asymmetric warfare dan deterrence regional.

Tren Regional Menjaga Daya Gentar Tanpa Eskalasi Nuklir

Peningkatan jumlah rudal dan roket dengan jangkauan 100–300 km di Asia tidak hanya merefleksikan ambisi kekuatan militer konvensional, tetapi juga mengisyaratkan strategi penggentar regional. Negara-negara ini tampaknya mencari jalan tengah: memperkuat pertahanan dan proyeksi kekuatan tanpa harus menabrak norma internasional seperti proliferasi senjata nuklir.Indonesia sendiri, dengan posisi geostrategis di jalur ALKI dan kerap terpapar ketegangan Laut Cina Selatan, memiliki kepentingan vital untuk mengembangkan sistem seperti R-Han 450. Dalam konteks itu, pengembangan teknologi roket jarak menengah, terutama yang berbasis dalam negeri,menjadi tidak hanya urusan pertahanan, tetapi juga soal harga diri dan kedaulatan teknologi. (ABS)

Tags: AlutsistaBuatananakbangsaDahanaDroneKemenhanLENMadeInIndonesiaMenhanPrabowoPropeleneRHan450RudalRudalJelajahrumjetSenjataWeapon
Previous Post

Jagung jadi Senjata Halus Amerika untuk Memonopoli Dunia

Next Post

Dua Pilar Timnas DiCoret Lawan China, Kluivert Hadapi Tantangan Baru

Next Post
Dua Pilar Timnas DiCoret Lawan China, Kluivert Hadapi Tantangan Baru

Dua Pilar Timnas DiCoret Lawan China, Kluivert Hadapi Tantangan Baru

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Stay Connected test

  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

27 Tahun KAMMI: Dari Fajar Perjuangan Menuju Terang Peradaban

19 April 2025

Muhammadiyah Luncurkan MentariMart: Langkah Baru dalam Bisnis Retail Syariah

1 March 2025
Prof. Agustin Zarkani Resmi Daftar Rektor UNIB, Diantar Musik Dol dan Dukungan Para Guru Besar

Prof. Agustin Zarkani Resmi Daftar Rektor UNIB, Diantar Musik Dol dan Dukungan Para Guru Besar

17 June 2025
Gelombang kritik datang dari mahasiswa soal money politic pada pilkada Barito Utara 2024.

Gelombang kritik datang dari mahasiswa soal money politic pada pilkada Barito Utara 2024.

30 April 2025
Dipecat KAI, Firdaus Oiwobo Beralih ke Feradi; Nasib Kantor Hukum Terlihat Mengkhawatirkan

Dipecat KAI, Firdaus Oiwobo Beralih ke Feradi; Nasib Kantor Hukum Terlihat Mengkhawatirkan

0
Prabowo Sebut Ada “Raja Kecil” di Birokrasi yang Melawan Penghematan Anggaran

Prabowo Sebut Ada “Raja Kecil” di Birokrasi yang Melawan Penghematan Anggaran

0
BSI Klarifikasi Gangguan Akses Aplikasi Byond, Proses Pembaruan Sistem Sedang Dilakukan

BSI Klarifikasi Gangguan Akses Aplikasi Byond, Proses Pembaruan Sistem Sedang Dilakukan

0
10 Pemain PSM Makassar Tahan Imbang Arema FC di Liga 1, Dihiasi Gol Spektakuler dan Kartu Merah

10 Pemain PSM Makassar Tahan Imbang Arema FC di Liga 1, Dihiasi Gol Spektakuler dan Kartu Merah

0
KUHP Baru dan UU Tipikor, Menurut Tiga Prinsip Hukum, Mana yang Berlaku?

KUHP Baru dan UU Tipikor, Menurut Tiga Prinsip Hukum, Mana yang Berlaku?

13 July 2025
BREAKING NEWS Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, Gugur Bersama Keluarga Setelah Serangan Udara Israel Menghantam Rumahnya

BREAKING NEWS Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, Gugur Bersama Keluarga Setelah Serangan Udara Israel Menghantam Rumahnya

3 July 2025
Survei Median dikalangan Netizen Indonesia terhadap Isu Palestina, Kinerja Pemerintah dan soal Pemakzulan Wapres gibran

Survei Median dikalangan Netizen Indonesia terhadap Isu Palestina, Kinerja Pemerintah dan soal Pemakzulan Wapres gibran

30 June 2025
INSIDEN PESAWAT BATIK AIR “HARD LANDING” DI SOETTA, APA YANG SEBENARNYA TERJADI?

INSIDEN PESAWAT BATIK AIR “HARD LANDING” DI SOETTA, APA YANG SEBENARNYA TERJADI?

29 June 2025

Recent News

KUHP Baru dan UU Tipikor, Menurut Tiga Prinsip Hukum, Mana yang Berlaku?

KUHP Baru dan UU Tipikor, Menurut Tiga Prinsip Hukum, Mana yang Berlaku?

13 July 2025
BREAKING NEWS Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, Gugur Bersama Keluarga Setelah Serangan Udara Israel Menghantam Rumahnya

BREAKING NEWS Direktur RS Indonesia di Gaza, dr. Marwan Al-Sultan, Gugur Bersama Keluarga Setelah Serangan Udara Israel Menghantam Rumahnya

3 July 2025
Survei Median dikalangan Netizen Indonesia terhadap Isu Palestina, Kinerja Pemerintah dan soal Pemakzulan Wapres gibran

Survei Median dikalangan Netizen Indonesia terhadap Isu Palestina, Kinerja Pemerintah dan soal Pemakzulan Wapres gibran

30 June 2025
INSIDEN PESAWAT BATIK AIR “HARD LANDING” DI SOETTA, APA YANG SEBENARNYA TERJADI?

INSIDEN PESAWAT BATIK AIR “HARD LANDING” DI SOETTA, APA YANG SEBENARNYA TERJADI?

29 June 2025
Hub Indonesia

© 2025 hubindonesia.com

Navigate Site

  • Profile
  • Editorial Board
  • Correspondence
  • Contact Us

Follow Us

  • Home
  • Profile
  • Editorial Board
  • Correspondence
  • Contact Us
  • News Category
    • Nasional
    • Politik
    • Ekonomi
    • Olahraga
    • Sosial Budaya
    • Techno
    • Hot
    • Humanity

© 2025 hubindonesia.com