Gempa yang sempat bikin warga Cilacap dan sekitarnya deg-degan ternyata setelah dicek ulang oleh BMKG, kekuatannya bukan 5,0 SR seperti laporan awal, melainkan 4,9 SR. Analisis baru ini muncul setelah semua data gempa masuk dan diproses, termasuk dari pusat gempa yang berada 75 km dari Cilacap, di laut, dengan kedalaman 64 km.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, info awal memang keluar cepat, kurang dari tiga menit setelah gempa terjadi. Tapi karena datanya belum lengkap, harus ada pembaruan supaya masyarakat dapat info yang akurat.
Sementara itu, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa berasal dari aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia. Pergerakan lempeng ini menyebabkan patahan yang kombinasi—turun dan sedikit bergeser mendatar.
Efek gempa dirasakan cukup luas. Di Cilacap, Kebumen, dan Bantul, getarannya cukup kuat terasa di dalam rumah, bahkan seperti ada truk besar yang lewat. Di Pacitan, guncangannya juga terasa, walau lebih ringan.
Kabar baiknya, tidak ada kerusakan parah yang dilaporkan. Dan gempa ini tidak memicu tsunami. Tapi BMKG tetap mengimbau masyarakat agar waspada dan memastikan rumah mereka aman dari retakan sebelum kembali masuk.
Daryono juga mengingatkan, “Pastikan kalian hanya percaya informasi dari BMKG dan jangan termakan isu-isu yang belum jelas asal-usulnya.”