Menjelang laga penting antara Timnas Indonesia dan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, perhatian publik tertuju pada kabar dua pemain yang belum juga bergabung dengan skuad Garuda di Sydney. Ketidakhadiran mereka menimbulkan spekulasi seputar kesiapan tim secara keseluruhan, mengingat duel ini diprediksi akan menjadi ujian terberat bagi anak asuh Shin Tae-yong.
Dari informasi yang beredar, dua pemain tersebut adalah Shayne Pattynama dan Jay Idzes. Keduanya merupakan pilar penting dalam skuad utama Timnas, dan keterlambatan mereka tentu menjadi catatan tersendiri menjelang laga tandang yang penuh tekanan. Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi yang detail mengenai alasan keterlambatan kedatangan mereka, selain kendala logistik dan jadwal klub masing-masing.
Pelatih Shin Tae-yong tetap optimistis dan memilih fokus pada persiapan tim yang sudah hadir di Sydney. Dalam konferensi pers singkatnya, ia menyatakan, “Kami tetap menjalankan program latihan sesuai rencana. Pemain yang belum bergabung pasti akan segera menyusul. Fokus kami adalah membangun chemistry dan stamina tim.”
Sejumlah pengamat sepak bola nasional menyebut bahwa keterlambatan dua pemain tersebut bisa berdampak pada strategi permainan, terutama jika keduanya baru bergabung mendekati hari pertandingan. “Adaptasi taktikal dalam waktu singkat tidak selalu berjalan mulus. Apalagi lawan kali ini bukan tim biasa, Australia punya kekuatan fisik dan organisasi permainan yang solid,” ujar analis sepak bola nasional, Ronny Pangemanan.
Di sisi lain, dukungan suporter Indonesia di Australia tetap mengalir deras. Banyak diaspora Indonesia yang menyatakan siap memadati stadion demi memberi energi positif untuk Marselino Ferdinan dan kolega. Meski ada tantangan teknis, antusiasme tinggi dari para pendukung diyakini mampu menyuntikkan semangat ekstra bagi skuad Garuda.
Situasi ini menambah dramatisasi jelang laga, sekaligus menguji fleksibilitas strategi tim pelatih dalam menghadapi dinamika yang tidak terduga. Laga kontra Australia tak hanya menjadi ajang perebutan poin krusial, tapi juga pertarungan mental dan kesiapan tim nasional menghadapi tekanan kompetisi internasional yang semakin kompetitif.